Performa Timnas Senior

Performa Timnas Senior

Menyaksikan 2 laga timnas senior menghadapi timnas Curaçao, membuat saya memiliki harapan lebih. Timnas kita berhasil mengalahkan mereka. Masing-masing 3-2 dan 2-1. Dari sisi permainan, saya senang melihat organisasi yang lebih baik dalam membangun serangan dan melakukan finishing. Peran Dimas Drajad bisa maksimal di sini. Terutama laga di pertandingan pertama. Ia berhasil menjalankan fungsinya sebagai pressing forward. Pergerakan tanpa bolanya juga bagus. Ia berhasil menarik bek-bek Curaçao, sehingga Witan dan Egy bisa mengalirkan serangan.

Yakob Sayuri juga bermain bagus. Terus terang, saya baru melihat penampilannya di 2 laga ini. Secara fisik, Yakob lebih kuat dibanding Pratama Arhan di kiri. Yakob menjalankan peran ganda sebagai Wing Back sekaligus Full Back. Arhan juga sama.

Menurut saya pribadi, formasi ideal untuk tim Indonesia adalah 3-4-3. Atau kalau mau lebih detil 3-2-2-3. Timnas lebih cocok menggunakan formasi 3 bek, 2 wing back, 2 gelandang, 1 pressing forward, dan 2 advanced forward. Beruntung Elkan Baggott bisa beradaptasi dengan baik dengan pola ini. Ia lebih sering menggunakan pola 4 bek di klubnya. Formasi standar klub Inggris selalu menggunakan 4 bek. Dengan 2 bek sentral, dan 2 full back. Elkan dengan cepat bisa melakukan tugasnya di pola 3 bek. Ini bagus sekali.

Dari 2 pertandingan lawan Curaçao ini, jujur saja, saya lebih suka performa timnas di pertandingan pertama. Kerja sama dan determinasi pemain sangat bagus. Walau harus susah payah untuk menang, namun secara permainan, timnas senior berhasil menunjukkan bahwa mereka tidak kalah bagus dengan adik-adiknya.

Kredit lebih patut diberikan pada Shin Tae-Yong. Sebagai pelatih kepala, saya rasa ia memberikan efek yang sangat baik. Ia berhasil membangun jembatan antara berbagai level usia. Keputusannya untuk menjadi pelatih kepala timnas semua level memberikan keuntungan tersendiri baginya. Ia jadi bisa mengerti bagaimana pemain-pemain kita.

Pertandingan kedua melawan Curaçao sedikit kasar. Apalagi setelah pemain Curaçao, Juninho Bacuna mendapatkan kartu merah. Permainan menjadi tidak menyenangkan. Satu demi satu pemain jatuh karena tekel keras. Pemain kita sedikit terpancing untuk membalas. Lihat saja bagaimana Saddil Ramdani memukul kepala pemain Curaçao dari belakang. Ini berbahaya. Beruntung kita bermain sebagai tuan rumah. Seharusnya Saddil mendapatkan kartu merah karena tindakan itu.

Tapi, secara umum, saya suka dengan permainan timnas senior kita sekarang. Pemain lebih bertanggung jawab, disiplin, dan memiliki determinasi.

Lini yang patut mendapatkan perhatian adalah Kiper dan sektor gelandang. Kita sebaiknya segera menemukan 2 gelandang pelapis yang setara dengan Marc Klok secara kualitas. Bisa melakukan tugas sebagai Deep Lying Playmaker dan juga Ball Winning Midfielder.

Sukses selalu untuk timnas!!

Share on:

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.