Sebenarnya sederhana saja alasan membeli domain .my.id ini. Karena murah. Dan, kebetulan, saldo di rekening bank saya cukup untuk membelinya. Daripada habis kena biaya admin, lebih baik saya belikan domain ini. Harganya sangat murah, hanya Rp. 12000,- per tahun. Sebenarnya kalau saya mengaktifkan ID Protection, harganya menjadi Rp. 22000,- (belum PPN). Tapi waktu membeli ini, saya tidak mengaktifkan ID Protection.
Saya tahu juga bahwa domain ini bukan sebuah Top Level Domain. Namun karena saya ingin mencobanya, maka saya beli juga. Ini domain ada di bawah My.id. Gampangnya, domain ini adalah ‘subdomain’ dari My.id
Saya setuju bahwa domain ini lebih pas untuk dimanfaatkan sebagai halaman CV atau alamat email saja. Alasannya ya karena ini bukan domain top level. Kalau memang teman-teman ingin membuat blog atau website dengan ‘identitas’ Indonesia, saya lebih menyarankan untuk menggunakan .ID saja.
Memang, secara natural, domain .my.id akan lebih cepat terindek. Ini lebih karena faktor ‘ibu’ dari domain ini, yaitu My.Id sudah ada dan terindek. Tapi, kalau dibuat sebagai sebuah blog utama, maka blog ini akan menjadi subdomain dari si ‘ibu’. Ini logika saya. Jadi, kalau memaksa menggunakan domain .my.id, maka sebaiknya teman-teman memilih 1 niche saja yang dibahas. Jangan digunakan untuk blog gado-gado, kalau teman-teman memiliki rencana untuk menjadikan blog sebagai bisnis.
Kalau sebagai portofolio atau jurnal pribadi, masih oke-lah.
Kesan saya dengan domain .my.id
Blog ini akan menjadi sebuah jurnal saja bagi saya. Ada iklan atau tidak, itu akan tergantung perkembangan berikutnya. Yang pasti, saya hanya akan menjadikan blog ini sebagai catatan saja.