Kenapa Saya Menyukai Rise of Kingdoms?

Baiklah, sebelum melanjutkan tulisan saya tentang ‘menulis’, dan platform blogging, sedikit intermezzo, saya ingin bahas soal game Rise of Kingdoms. Kenapa saya menyukai Rise of Kingdoms (RoK). Banyak alasannya, tapi akan saya tuliskan sedikit saja.

Saya mengenal Rise of Kingdoms (selanjutnya saya sebut RoK) sejak masih bernama Rise of Civilizations. Jadi ceritanya, saya butuh rileks dan ingin bermain game ringan lewat hape potato saya. (RAM cuma 2 🙁 … )

Nah, kebetulan, saya ingat game legendaris yang dulu saya mainkan offline melalui PC, yaitu Rise of Nations. Ya, generasi 90-an pasti mengetahui game ini. Sebuah game strategi yang epic dan legendaris. Iseng, saya mencoba mencarinya di Playstore. Saya coba ketikkan Rise of Nations. Dan benar, sesuai dugaan, tidak ada!

Tapi, di hasil pencarian itu, saya menemukan yang menarik. ada beberapa game dengan awalan Rise … dan ada gambar kerajaan. Saya suka game seperti ini. Saya coba yang pertama, ada nama Sultan di game ini, saya lupa namanya. Saya coba, tapi saya kurang puas dengan tampilannya yang tidak landscape. Game ini portrait. Kaya’ nya ruang lihat jadi sempit dan tidak nyaman saja. Saya uninstall lagi.

Lanjut ke yang kedua, saya lupa juga namanya. Ternyata sama. Portrait. Bahkan yang ini lebih parah. Visual nya menurut saya jelek dan bikin mata lelah. Saya uninstall juga. Kebetulan 2 game ini berukuran biasa saja, tidak terlalu besar.

Saya sudah mau keluar sebenarnya. Saya kira, tidak ada game yang seperti Rise of Nations. Tapi mata saya terpaku ke Rise of Civilizations. Mau saya install takut kecewa. File-nya juga besar game ini. Lalu saya play video promo-nya. Saya mulai senyum. Lumayan juga. Akhirnya … saya install.

Kenapa Saya Menyukai Rise of Kingdoms?

Karena besarnya file dan lama nunggu, saya sampai tertidur. Esoknya saya lupa. Jadi game sudah terinstall, tapi belum sempat saya coba, karena waktu itu saya masih kerja di Witech. Pas libur akhir pekan, saya coba memainkan game RoC ini. Dan … saya sedikit senang karena tampilannya landscape, dan visualnya ternyata bagus banget menurut saya. Mulailah saya bermain. Dan saya tidak tahu apa-apa. Lebih sering bengong daripada mainnya. Saya kebingungan sendiri dengan cara mainnya bagaimana. Waktu itu, belum banyak player Indonesia. Jadi di chat, yang ada hanya bahasa Inggris dan lainnya. Karena saya benar-benar nul puthul, saya menyerah. Saya berhenti bermain. Saya uninstall gamenya. Tapi waktu itu, saya sudah hubungkan game ini ke akun Google. Jadi walau di uninstall, game ini masih bisa diteruskan.

Agak lama saya tidak memainkan game ini. Saya lebih memilih game managerial soccer (Football Manager) saat itu. Cukup lama saya main FM ini. Lam-lama saya bosen sendiri. Game ini terlalu wagu. Menang terus. dan nama pemain yang makin lama makin aneh. Lagi pula hape potato saya sudah berontak. Panas, dan suka mati sendiri. Fix, saya uninstall game ini.

Pulang kerja, saya selalu pengen rileks. Ketimbang baca status lebay di WA dan lain-lain, saya pilih main game. Nah, kembali saya ingan RoC. Kali ini saya tidak langsung main. Tapi mencari tutorial di Youtube, dan saya tidak menemukannya. Saya mencari dalam bahasa Indonesia. Saya urung main lagi pada akhirnya.

Selang beberapa bulan, waktu saya benar-benar pengen main game, saya coba cari lagi RoC dan … tidak ada!

Saya cari beberapa kali tidak ketemu. Lalu saya search di Youtube. Eh … malah sudah ada player Indonesia yang buat channel bahas game ini. Bahkan dia sudah memiliki level City Hall yang tinggi. Dan namanya ternyata bukan lagi Rise of Civilizations, tapi berubah jadi Rise of Kingdoms.

Akhirnya saya install lagi game ini. Dan setelah login, saya baru tahu alasan mengapa game ini berganti nama. Developernya (Lilith game), tidak bisa mem-patent-kan RoC. Karena sudah ada yang memiliki nama itu.

Saat mulai bermain lagi, saya merasakan mood yang berbeda. Lebih semangat aja saat itu. Saya meneruskan game yang pertama saya mainkan dulu. Dan saya beruntung memiliki teman aliansi yang baik, orang Norwegia, yang memasukkan saya di aliansinya, dan menjaga city hall saya. Thanks Tommy Norway!!

Dia yang selalu mengajari saya bagaimana memainkan game ini. War bersama dan lain-lain. Saya bermain di server / Kingdom 1172 saat itu. Nick name saya Kio Kenshin. Akhirnya, saya mainkan game ini. Lalu.. lama saya tinggalkan lagi.

2 tahun belakangan, saya baru memainkan lagi game ini. Dengan karakter baru. Karena ternyata, saya baru tahu saat itu, kita bisa memainkan banyak karakter. Namun dibatasi 2 karakter di 1 Kingdom.

Backsound RoK yang baru juga membuat saya betah. Bagus sekali menurut saya. Kalau kita bermain sambil mendengarkannya, serasa kita ada di jaman kerajaan. Hahaha..

Sampai sekarang saya masih bermain game ini. Saya moody orangnya. Jadi kadang emosi saya ikut bermain. Saya tahu itu tidak baik. Tapi kadang, hal ini keluar secara otomatis saja.

Yah.. bagaimanapun game ini benar-benar menjadi teman saya rileks saat ini. Untuk saat ini..

Itu dia alasan kenapa saya suka Rise of Kingdoms. Ke depan, saya akan ceritakan juga pengalaman saya bermain game ini. Semoga saya masih bermain game ini. Haha..

Kentut Pada Waktunya